PENGELASAN (Laporan Praktikum Perbengkelan)
PENGELASAN
(Laporan Praktikum Perbengkelan)
Oleh:
Gresia Dame Rianti Tindaon
1414071042
Kelompok 9

LABORATORIUM DAYA,ALAT, DAN MESIN PERTANIAN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016
I.
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Besi
adalah bahan teknik yang memiliki kekuatan yang tinggi. Besi sangat bermanfaat
sebagai konstruksi yang kuat dari suatu rangka mesin maupun alat pertanian.
Kenyataanya setiap alat dan mesin pertanian semuanya mengandung unsur besi
sebagai penyusunnya. Tentunya dalam penyusunan besi tersebut membutuhkan
kekuatan atau teknik khusus sehingga terbentuk suatu rangkaian. Dalam dunia bengkel penyambungan
besi disebut pengelasan. Pengelasan sendiri ada beberapa macam seperti las
listrik, karbit dan lain-lain. Dalam teknik pengelasan membutuhkan keahlian
khusus sehingga besi yang dilas tidak salah posisi. Oleh karena itu untuk
mengantisipasi hal tersebut pada praktikum kali ini kita akan melakukan
pengenalan terhadap pengelasan listrik.
Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam menjadi satu
akibat panas dengan atau tanpa pengaruh tekanan atau dapat juga didefinisikan
sebagai ikatan metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom.
Definisi las berdasarkan DIN (Deutche Industrie Normen) adalah ikatan metalurgi
pada sambungan logam atau logam panduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer
atau cair. Secara umum pengelasan dapat didefinisikan sebagai penyambungan dari
beberapa batang logam dengan memanfaatkan energi panas.
Penyambungan
dua buah logam menjadi satu dilakukan dengan jalan pemanasan atau pelumeran,
dimana kedua ujung logam yang akan disambung di buat lumer atau dilelehkan
dengan busur nyala atau panas yang didapat dari busur nyala listrik (gas
pembakar) sehingga kedua ujung atau bidang logam merupakan bidang masa yang
kuat dan tidak mudah dipisahkan. Saat ini terdapat sekitar 40 jenis pengelasan.
Dari seluruh jenis pengelasan tersebut hanya dua jenis yang paling populer di
Indonesia yaitu pengelasan dengan menggunakan busur nyala listrik (Shielded
metal arc welding/ SMAW) dan las karbit (Oxy acetylene
welding/OAW).
1.2.Tujuan
Praktikum
1.
Mahasiswa mampu mengetahui
jenis-jenis pengelasan.
2.
Mahasiswa mampu mengetahui teknik
pengelasan.
3.
Mahasiswa mengetahui penyebab dan
kendala yang di alami selama kegiatan praktik pengelasan.
II.
TINJAUAN
PUSTAKA
Pengelasan merupakan penyambungan dua bahan atau lebih yang didasarkan
pada prinsip-prinsip proses difusi, sehingga terjadi penyatuan bagian bahan
yang disambung. Kelebihan sambungan las adalah konstruksi ringan, dapat menahan
kekuatan yang tinggi, mudah pelaksanaannya, serta cukup ekonomis. Namun
kelemahan yang paling utama adalah terjadinya perubahan struktur mikro bahan
yang dilas, sehingga terjadi perubahan sifat fisik maupun mekanis dari bahan
yang dilas.
Perkembangan teknologi pengelasan logam memberikan kemudahan umat
manusia dalam menjalankan kehidupannya.
Saat ini kemajuan ilmu pengethuan di bidang elektronik melalui
penelitian yang melihat karakteristik atom, mempunyai kontribusi yang sangat
besar terhadap penemuan material baru dan sekaligus bagaimanakah menyambungnya.
Jauh sebelumnya, penyambungan logam dilakukan dengan memanasi dua buah logam
dan menyatukannya secara bersama. Logam yang menyatu tersebut dikenal dengan
istilah fusion. Las listrik merupakan salah satu yang menggunakan
prinsip tersebut
(Djamiko, 2008).
Pada zaman sekarang pemanasan logam yang akan disambung berasal dari
pembakaran gas atau arus listrik. Beberapa gas dapat digunakan, tetapi yang
sangat popular adalah gas Acetylene yang lebih dikenal dengan gas Karbit.
Selama pengelasan, gas Acetylene dicampur dengan gas Oksigen murni. Kombinasi
campuran gas tersebut memproduksi panas yang paling tinggi diantara campuran
gas lain. Cara lain yang paling utama digunakan untuk memanasi logam yang dilas
adalah arus listrik. Arus listrik dibangkitkan oleh generator dan dialirkan
melalui kabel ke sebuah alat yang menjepit elektroda diujungnya, yaitu suatu
logam batangan yang dapat menghantarkan listrik dengan baik.
Ketika arus listrik dialirkan, elektroda disentuhkan ke benda kerja dan
kemudian ditarik ke belakang sedikit, arus listrik tetap mengalir melalui celah
sempit antara ujung elektroda dengan benda kerja. Arus yang mengalir ini
dinamakan busur (arc) yang dapat mencairkan logam (Djamiko, 2008).
Tegangan
yang digunakan pada las busur listrik sangat menentukan terjadinya loncatan
bunga api, semakin besar tegangan semakin mudah terjadi loncatan bunga api
listrik. Hal yang perlu diperhatikan, bahwa tegangan yang tinggi akan
membahayakan operator las, karena tubuh manusia hanya mampu menderita tegangan
listrik sekitar 42 volt. Selain penggunaan arus dan tegangan yang bisa
membahayakan operator, nyala busur listrik juga memancarkan sinar ultra violet
dan sinar infra merah yang berinteraksi sangat tinggi. Pancaran atau radiasi
dari sinar tersebut sangat membahayakan mata maupun kulit manusia (Maskur, 2013).
III.
METODELOGI
PERCOBAAN
3.1.Waktu dan
Tempat
Praktikum
mata kuliah Perbengkelan dengan judul Pengelasan Siku ini dilaksanakan pada hari
Rabu tanggal 25 Mei 2016 pukul
15.00 – 17.00 WIB, di Laboratorium Daya,Alat dan Mesin Pertanian, Jurusan
Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
3.2.Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu penjepit
elektroda,sarung tangan, kacamata hitam, ground, dll.
Adapun Bahan yang digukana poada praktikum ini yaitu besi, elektroda.
3.3.Diagram Alir
|
||||
![]() |
||||
|
||||
![]() |
|
![]() |
||||
|
![]() |
||
|
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil
![]() |
Besi yang sudah dilas
|
4.2.Pembahasan
Kegiatan praktikum
pengenalan las dimulai dengan mengenalkan macam-macam pengelasan sampai
bagian-bagian dari las listrik. Kebetulan pada kali ini kita menggunakan las
listrik. Setelah asisten praktikum menjelaskan selesai, selanjutnya dilakukan
percontohan pengelasan oleh asisten agar nantinya setiap mahasiswa bisa
melakukannya sendiri-sendiri. Selanjutnya setelah asisten selesai memberi
contoh, maka selanjutnya setiap mahasiswa mendapat giliran untuk melakukan
pengelasan. Teknik pengelasan sendiri yaitu seperti titik-titik lelehan yang
disambung secera berderet. Dalam
pengelasan hal yang perlu diperhatikan yaitu keselamatan pengelas. Contohnya
seperti penutup mata. Jika dalam megelas tidak menggunakan penutup maka mata
akan sakit atau penglihatan kabur sehingga berdampak pada kesehatan mata kita
sendiri. Sebaiknya jika mengelas menggunakan penutup mata atau masker muka.pengelasan
pada besi dilakukan dengan digabungnya besi.pertama-tama besi di sambungkan
hinggan menjadi besi siku berbentuk L. lalu disambungkan dengan besi mahasiswa
lainnya hingga menjadi kotak. Biasanya percikan api tidak muncul, untuk
memunculkan percikan api di gesekkan ke besi sebagai tempat memanaskan las
hingga elektroda berwarna orange. Sesudah muncul percikan api lalu disambungkan
sudut besi yang sudan di potong dengan gerinda tangan ke besi yang lainnya.
Pengelasan dilakukan dengan membuat titik-titik dimana dengan jarak yang kecil.
Setelah itu baru ditutup jika ada sela yang masih ada.
Setelah tersambung manjadi kotak,
lalu dibersihkan kotoran yang menempel menggunakan gerinda tangan sampai
bersih, dilakukan pada setiap sisi siku pada bagian atas, pada bagian bawah
tidak dilakukan karena sulit untuk dilakukan.
V.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari praktikum pengelasan ini
adalah:
1.
Teknik
Pengelasan sendiri yaitu menggabungkan titik-titik lelehan menjadi satu dengan
cara berderet.
2.
Macam-macam
pengelasan yaitu las listrik dan las karbit.
3.
Hal
yang perlu diperhatikan saat mengelas yaitu menggunakan penutup muka dan
pakaian yang kuat dan tidak mudah bolong jika terkena percikan api.
4.
Penghalusan besi yang sudah dilah
menggunakan gerinda tangan dengan mengganti mata gerinda.
5.
Dalam mengelas kecepatan menggeser
elektroda sangat menentukan hasil lasan. Jika terlalu cepat, tembusan lasnya
dangkal oleh karena kurang waktu pemanasan bahan dasar dan kurang waktu untuk
cairan elektroda menembus bahan dasar.
DAFTAR
PUSTAKA
Djamiko,
Riswan Dwi, M.PD. 2008. Modul Teori Pengelasan Logam. UNY,
Yogyakarta.
Muh. Maskur.2013.Las SMAW. http://maskurmuslim.blogspot.com/2014/01/peralatan-las-listrik beserta-bungsinya.html
(Diunduh pada senin,15 Desember 2014)
LAMPIRAN

Saat proses pengelasan pada satu siku

Komentar
Posting Komentar