PENGELASAN (Laporan Praktikum Perbengkelan)


PENGELASAN
(Laporan Praktikum Perbengkelan)



Oleh:
Gresia Dame Rianti Tindaon
1414071042
Kelompok 9



Description: http://staff.unila.ac.id/dwijim/files/2013/03/logo-unila-resmi.jpg  



 LABORATORIUM DAYA,ALAT, DAN MESIN PERTANIAN
JURUSAN TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
2016



I.                   PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Besi adalah bahan teknik yang memiliki kekuatan yang tinggi. Besi sangat bermanfaat sebagai konstruksi yang kuat dari suatu rangka mesin maupun alat pertanian. Kenyataanya setiap alat dan mesin pertanian semuanya mengandung unsur besi sebagai penyusunnya. Tentunya dalam penyusunan besi tersebut membutuhkan kekuatan atau teknik khusus sehingga terbentuk suatu rangkaian. Dalam dunia bengkel penyambungan besi disebut pengelasan. Pengelasan sendiri ada beberapa macam seperti las listrik, karbit dan lain-lain. Dalam teknik pengelasan membutuhkan keahlian khusus sehingga besi yang dilas tidak salah posisi. Oleh karena itu untuk mengantisipasi hal tersebut pada praktikum kali ini kita akan melakukan pengenalan terhadap pengelasan listrik.
Pengelasan adalah suatu proses penyambungan logam  menjadi satu akibat panas dengan atau tanpa pengaruh tekanan atau dapat juga didefinisikan sebagai ikatan metalurgi yang ditimbulkan oleh gaya tarik menarik antara atom. Definisi las berdasarkan DIN (Deutche Industrie Normen) adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam atau logam panduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Secara umum pengelasan dapat didefinisikan sebagai penyambungan dari beberapa batang logam dengan memanfaatkan energi panas.

Penyambungan dua buah logam menjadi satu dilakukan dengan jalan pemanasan atau pelumeran, dimana kedua ujung logam yang akan disambung di buat lumer atau dilelehkan dengan busur nyala atau panas yang didapat dari busur nyala listrik (gas pembakar) sehingga kedua ujung atau bidang logam merupakan bidang masa yang kuat dan tidak mudah dipisahkan. Saat ini terdapat sekitar 40 jenis pengelasan. Dari seluruh jenis pengelasan tersebut hanya dua jenis yang paling populer di Indonesia yaitu pengelasan dengan menggunakan busur nyala listrik (Shielded metal arc welding/ SMAW) dan las karbit (Oxy acetylene welding/OAW).


1.2.Tujuan Praktikum

1.                  Mahasiswa mampu mengetahui jenis-jenis pengelasan.
2.                  Mahasiswa mampu mengetahui teknik pengelasan.
3.                  Mahasiswa mengetahui penyebab dan kendala yang di alami selama kegiatan praktik pengelasan.






















II.                TINJAUAN PUSTAKA

Pengelasan merupakan penyambungan dua bahan atau lebih yang didasarkan pada prinsip-prinsip proses difusi, sehingga terjadi penyatuan bagian bahan yang disambung. Kelebihan sambungan las adalah konstruksi ringan, dapat menahan kekuatan yang tinggi, mudah pelaksanaannya, serta cukup ekonomis. Namun kelemahan yang paling utama adalah terjadinya perubahan struktur mikro bahan yang dilas, sehingga terjadi perubahan sifat fisik maupun mekanis dari bahan yang dilas. Perkembangan teknologi pengelasan logam memberikan kemudahan umat manusia dalam menjalankan kehidupannya.

Saat ini kemajuan ilmu pengethuan di bidang elektronik melalui penelitian yang melihat karakteristik atom, mempunyai kontribusi yang sangat besar terhadap penemuan material baru dan sekaligus bagaimanakah menyambungnya. Jauh sebelumnya, penyambungan logam dilakukan dengan memanasi dua buah logam dan menyatukannya secara bersama. Logam yang menyatu tersebut dikenal dengan istilah fusion. Las listrik merupakan salah satu yang menggunakan prinsip tersebut (Djamiko, 2008).

Pada zaman sekarang pemanasan logam yang akan disambung berasal dari pembakaran gas atau arus listrik. Beberapa gas dapat digunakan, tetapi yang sangat popular adalah gas Acetylene yang lebih dikenal dengan gas Karbit. Selama pengelasan, gas Acetylene dicampur dengan gas Oksigen murni. Kombinasi campuran gas tersebut memproduksi panas yang paling tinggi diantara campuran gas lain. Cara lain yang paling utama digunakan untuk memanasi logam yang dilas adalah arus listrik. Arus listrik dibangkitkan oleh generator dan dialirkan melalui kabel ke sebuah alat yang menjepit elektroda diujungnya, yaitu suatu logam batangan yang dapat menghantarkan listrik dengan baik.
Ketika arus listrik dialirkan, elektroda disentuhkan ke benda kerja dan kemudian ditarik ke belakang sedikit, arus listrik tetap mengalir melalui celah sempit antara ujung elektroda dengan benda kerja. Arus yang mengalir ini dinamakan busur (arc) yang dapat mencairkan logam (Djamiko, 2008).

Tegangan yang digunakan pada las busur listrik sangat menentukan terjadinya loncatan bunga api, semakin besar tegangan semakin mudah terjadi loncatan bunga api listrik. Hal yang perlu diperhatikan, bahwa tegangan yang tinggi akan membahayakan operator las, karena tubuh manusia hanya mampu menderita tegangan listrik sekitar 42 volt. Selain penggunaan arus dan tegangan yang bisa membahayakan operator, nyala busur listrik juga memancarkan sinar ultra violet dan sinar infra merah yang berinteraksi sangat tinggi. Pancaran atau radiasi dari sinar tersebut sangat membahayakan mata maupun kulit manusia (Maskur, 2013).


















III.             METODELOGI PERCOBAAN

3.1.Waktu dan Tempat
Praktikum mata kuliah Perbengkelan dengan judul  Pengelasan Siku ini dilaksanakan pada hari Rabu  tanggal 25 Mei 2016 pukul 15.00 – 17.00 WIB, di Laboratorium Daya,Alat dan Mesin Pertanian, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.

3.2.Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu penjepit elektroda,sarung tangan, kacamata hitam, ground, dll.
Adapun Bahan yang digukana poada praktikum ini yaitu besi, elektroda.

3.3.Diagram Alir
Dibuka oleh asisten dosen
 
Disiapkan besi yang sudah dipotong pada sikunya pada praktikum sebelumnya.
 
 








Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan yaitu kacamata hitam, sarung tangan, ground, penjepit elektroda, dan elektroda.
 
                                                                              
Dinyalakan mesin las astilen dan atur api yang akan digunakan untuk mengelas
 
 




Ditutup praktikum oleh asisten dosen
 
 

























IV.             HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil

Description: C:\Users\Micro\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\20160511_152846.jpg
Besi yang sudah dilas

4.2.Pembahasan
Kegiatan praktikum pengenalan las dimulai dengan mengenalkan macam-macam pengelasan sampai bagian-bagian dari las listrik. Kebetulan pada kali ini kita menggunakan las listrik. Setelah asisten praktikum menjelaskan selesai, selanjutnya dilakukan percontohan pengelasan oleh asisten agar nantinya setiap mahasiswa bisa melakukannya sendiri-sendiri. Selanjutnya setelah asisten selesai memberi contoh, maka selanjutnya setiap mahasiswa mendapat giliran untuk melakukan pengelasan. Teknik pengelasan sendiri yaitu seperti titik-titik lelehan yang disambung secera berderet. Dalam pengelasan hal yang perlu diperhatikan yaitu keselamatan pengelas. Contohnya seperti penutup mata. Jika dalam megelas tidak menggunakan penutup maka mata akan sakit atau penglihatan kabur sehingga berdampak pada kesehatan mata kita sendiri. Sebaiknya jika mengelas menggunakan penutup mata atau masker muka.pengelasan pada besi dilakukan dengan digabungnya besi.pertama-tama besi di sambungkan hinggan menjadi besi siku berbentuk L. lalu disambungkan dengan besi mahasiswa lainnya hingga menjadi kotak. Biasanya percikan api tidak muncul, untuk memunculkan percikan api di gesekkan ke besi sebagai tempat memanaskan las hingga elektroda berwarna orange. Sesudah muncul percikan api lalu disambungkan sudut besi yang sudan di potong dengan gerinda tangan ke besi yang lainnya. Pengelasan dilakukan dengan membuat titik-titik dimana dengan jarak yang kecil. Setelah itu baru ditutup jika ada sela yang masih ada.
Setelah tersambung manjadi kotak, lalu dibersihkan kotoran yang menempel menggunakan gerinda tangan sampai bersih, dilakukan pada setiap sisi siku pada bagian atas, pada bagian bawah tidak dilakukan karena sulit untuk dilakukan.














V.                KESIMPULAN


Adapun kesimpulan dari praktikum pengelasan ini adalah:
1.      Teknik Pengelasan sendiri yaitu menggabungkan titik-titik lelehan menjadi satu dengan cara berderet.
2.      Macam-macam pengelasan yaitu las listrik dan las karbit.
3.      Hal yang perlu diperhatikan saat mengelas yaitu menggunakan penutup muka dan pakaian yang kuat dan tidak mudah bolong jika terkena percikan api.
4.      Penghalusan besi yang sudah dilah menggunakan gerinda tangan dengan mengganti mata gerinda.
5.      Dalam mengelas kecepatan menggeser elektroda sangat menentukan hasil lasan. Jika terlalu cepat, tembusan lasnya dangkal oleh karena kurang waktu pemanasan bahan dasar dan kurang waktu untuk cairan elektroda menembus bahan dasar.

















DAFTAR PUSTAKA

Djamiko, Riswan Dwi, M.PD. 2008. Modul Teori Pengelasan Logam. UNY,
Yogyakarta.

Muh. Maskur.2013.Las SMAW. http://maskurmuslim.blogspot.com/2014/01/peralatan-las-listrik beserta-bungsinya.html (Diunduh pada senin,15 Desember 2014)





















LAMPIRAN

Saat proses pengelasan pada satu sikuDescription: C:\Users\Micro\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\20160511_160317.jpg

Komentar

Postingan Populer