Laporan Praktikum Pengukuran pH (RPL)
PENGUKURAN
pH
(Laporan
Praktikum Rekayasa Pengolahan Limbah)
Oleh:
Gresia
Dame Rianti Tindaon
1414071042

JURUSAN
TEKNIK PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2016
I.
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Kondisi suatu
larutan atau air limbah sangat berhubungan dengan pH, karena pH memiliki
karakteristik penting dari air limbah. Kondisi pH suatu larutan berbeda-beda
satu sama lain, dikarenakan partikel atau senyawa yang menyusun larutan
tersebut juga berbeda-beda. pH juga bisanya digunakan sebagai parameter acuan
bagi penelitian-penelitian sebelum menggunakan suatu larutan.
Pada air limbah
tentunya pH sangat sensitif pada kondisi ini. Pada pengolahan air limbah
sebelumnya kita harus tahu berapa pH air tersebut agar didapat hasil yang sesuai
keinginan. Contohnya pada pengolahan limbah yang nantinya akan dikonsumsi oleh
manusia, tentunya kondisi ini harus sesuai dengan syarat yang harus dikonsumsi
oleh manusia. Oleh karena itu sangat penting sekali mempelajari kandungan pH
suatu larutan. Pada kegiatan ini mahasiswa dituntut mampu melakukan pengukuran pH pada air limbah.
Limbah cair yang dihasilkan mengandung
padatan tersuspensi maupun
terlarut, akan mengalami perubahan
fisika, kimia, dan hayati yang akan menimbulkan
gangguan terhadap kesehatan karena
menghasilkan zat beracun. Selain itu, dampak
lainnya adalah menciptakan media
untuk tumbuhnya kuman penyakit yang dapat
merugikan kesehatan manusia. Bila
dibiarkan, air limbah akan berubah warnanya
menjadi cokelat kehitaman dan berbau
busuk. Bau busuk ini mengakibatkan sakit
pernapasan. Apabila air limbah ini
merembes ke dalam tanah yang dekat dengan
sumur maka air sumur itu tidak dapat
dimanfaatkan lagi
1.2. Tujuan Praktikum
Adapun tujuan diadakannya praktikum ini adalah:
1.
Mengetahui
pH air dan air limbah.
2.
Mahasiswa
mengetahui cara pengukuran pH air atau air limbah.
3.
Mahasiswa
mengetahui pengaruh perubahan suhu pada pH air atau air limbah.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
PH merupakan karakteristik penting dari air
limbah karena pH mempengaruhi reaksi-reaksi. Besar dan kecilnya nilai pH suatu
limbah dipengaruhi oleh bahan-bahan kimia yang terkandung. Karena itu pH air
atau air limbah akan berbeda-beda sesuai kandungan senyawa kimianya. Pengolahan
air limbah baik secara biologis maupun kimiawi, dapat berjalan dengan baik jika
dilakukan pada pH yang tepat. Karena itu mengetahui pH air limbah sangatlah
penting. Untuk dapat mengetahui pH air limbah dengan baik, maka mahasiswa perlu
mempraktikkan dan membiasakan diri dalam pengukuran secara langsung (Sugeng
Triyono,2010).
Limbah merupakan buangan atau bekas yang berbentuk cair, gas dan padat
dalam air limbah terdapat bahan
kimia sukar untuk dihilangkan dan berbahaya. Bahan
kimia tersebut dapat memberi
kehidupan bagi kuman-kuman penyebab penyakit
disentri, tipus, kolera dan
sebagainya. Air limbah tersebut harus diolah agar tidak
mencemari dan tidak membahayakan kesehatan lingkungan.
Apabila limbah ini dialirkan ke sungai maka akan mencemari sungai dan bila
masih digunakan akan menimbulkan gangguan kesehatan, khususnya yang berkaitan
dengan air yang kotor dan sanitasi lingkungan yang tidak baik (Harold, 2003).
III.
METODELOGI PERCOBAAN
3.1
Waktu dan Tempat
Adapun
praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat, 16 September 2016, pukul 09.30 WIB. di Laboratorium Rekayasa
Smber Daya Air dan Lahan, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian,
Universitas Lampung.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat yang dibutuhkan pada praktikum
ini botol sampel, gelas beaker, pH meter, pipet tetes, termometer, dan hotplate. Bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah air sungai, air kolam, air sumur.
3.3 Prosedur Kerja
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Hasil Praktikum
1.
Air Sungai
Suhu
awal : 26° C
pH
awal : 7.1
No.
|
Suhu (T) ° C
|
pH
|
1.
|
26
|
7.1
|
2.
|
27
|
7.1
|
3.
|
28
|
7.1
|
4.
|
29
|
7.1
|
5.
|
30
|
7.1
|
6.
|
31
|
7.1
|
7.
|
32
|
7.1
|
8.
|
33
|
7.1
|
9.
|
34
|
7.1
|
10.
|
35
|
7.1
|
2.
Air Kolam
Suhu
awal : 25° C
pH
awal : 8.6
No.
|
Suhu (T) ° C
|
pH
|
1.
|
26
|
8.7
|
2.
|
27
|
8.7
|
3.
|
28
|
8.8
|
4.
|
29
|
8.8
|
5.
|
30
|
8.8
|
6.
|
31
|
8.8
|
7.
|
32
|
8.8
|
8.
|
33
|
8.8
|
9.
|
34
|
8.8
|
10.
|
35
|
8.8
|
3.
Air Sumur
Suhu
awal : 26° C
pH
awal : 6.8
No.
|
Suhu (T) ° C
|
pH
|
1.
|
26
|
6.8
|
2.
|
27
|
6.5
|
3.
|
28
|
6.5
|
4.
|
29
|
6.5
|
5.
|
30
|
6.5
|
6.
|
31
|
6.5
|
7.
|
32
|
6.4
|
8.
|
33
|
6.4
|
9.
|
34
|
6.4
|
10.
|
35
|
6.4
|
4.2 Pembahasan
Cara kerja yang telah dilakukan pada praktikum pengukuran pH air atau air limbah yaitu pertama disiapkan
alat yang diperlukan berupa botol sampel, gelas beaker, termometer, pH meter,pipet tetes, dan hotplate. Kemudian siapkan bahan yang diperlukan berupa air sumur, air
, air kolam, dan air sungai. Untuk praktikum ini saya
menggunakan air sumur yang sudah di persiapkan dan dimasukkan ke dalam gelas beaker,
kemudian diukur pH dan suhu pada air tersebut menggunakan pH meter dan
termometer, maka didapat pH awal yaitu 6,8 dan suhu awal yaitu 26o. Dan
dilanjutkan pengujian dengan air kolam dan air sungai. Setelah didapat pH dan suhu awal, maka air
tersebut dipanaskan menggunakan hotplate
dan dicatat perubahan pH serta suhunya. Adapun keterangan gambar pada proses
praktikum ini.




(1). Gambar air sungai (2). Gambar air kolam


(3). Gambar air sumur
Salah satu alat untuk mengukur kadar pH suatu larutan
yaitu pH meter. pH meter adalah alat yang praktis untuk digunakan dalam
mengukur pH suatu larutan, kita tinggal mencelupkan batang indikator pH, lalu
secara otomatis nilai ph akan muncul pada layar pH meter. pH meter jenis ini
adalah pH meter jenis digital,
pH digunakan supaya dalam suatu penelitian atau praktikum dapat mengetahui
kandungan air/cairan apakah itu asam atau basa (Anonim,
2013).
Temperatur berpengaruh umumnya kepada pH larutan yang
didalamnya mengandung kesetimbangannya ion H+ dan OH- dari asam dan basa lemah
atau kesetimbangan zat padat terlarut dengan bentuk ion pada larutannya yang
berhubungan dengan kesetimbangan H+ dan OH- dalam larutan.
Secara nyata pembacaan pH akibat
pengaruh suhu ini bervariatif. Ada yang cukup nyata hanya dengan kenaikan 1
celcius ada juga yang hampir berpengaruh. Seperti pada air limbah AC ini,
kenaikan suhu konstant namu pH mengalami penurunan yang konstant ketika
temperatur mulai naik

(1).Grafik air sungai

(2). Grafik air kolam

(3). Grafik air sumur
V.
KESIMPULAN
Adapun
hasil kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1.
Temperatur
berpengaruh umumnya kepada pH larutan yang didalamnya mengandung
kesetimbangannya ion H+ dan OH- dari asam dan basa lemah.
2.
PH merupakan karakteristik penting dari air
limbah karena pH mempengaruhi reaksi-reaksi.
3. Data yang didapat dari sampel yaitu air sungai Suhu
awal : 26° C pH awal : 7.1, air kolam Suhu awal : 25° C pH awal : 8.6, dan air
sumur Suhu awal : 26° C pH awal : 6.8.
4.
Data dari air sungai memiliki pH yang tetap dari suhu 26 sampai 35 derajat
selsius
5.
Data air sumur dengan pH awal tinggi dan jika suhu semakin tinggi maka pH
semakin rendah
DAFTAR
PUSTAKA
Anonim. 2013. Menggunakan
pH meter.
https://anggiwilianandini.wordpress.com/kimia-kelas-xi/larutan-asam-basa/ph-larutan-asam-basa/pengukuran-ph/. (Diakses pada
hari Kamis, 17 September 2015 pukul 17:00 WIB).
Hart, Harold.,
Leslie E, Craine., David J. Hart. 2003. Kimia Organik, suatukuliah
singkat. Jakarta: Erlangga.
Triyono,
Sugeng. 2010. Modul Praktikum Rekayasa
Pengolahan Limbah. Lampung: Jurusan Teknik Pertanian Fakultas Pertanian
Universitas Lampung.
Komentar
Posting Komentar