LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN SUSPENDED SOLIDS (SS) DAN FILTERABLE SOLIDS (FS)
PENGUKURAN SUSPENDED
SOLIDS (SS) DAN FILTERABLE SOLIDS (FS)
(
Laporan Praktikum Rekayasa Pengolahan Limbah )
Oleh :
Gresia Dame Rianti Tindaon
1414071042

LABORATORIUM
REKAYASA SUMBER DAYA AIR DAN LAHAN
JURUSAN TEKNIK
PERTANIAN
FAKULTAS
PERTANIAN
UNIVERSITAS
LAMPUNG
2016
I.
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Manusia dalam kehidupan sehari-hari
menggunakan air sebagai minum, mencuci, dan lain-lain. Air yang berwarna secara
estetis tidak dapat diterima masyarakat. Kenyataannya, bila diberi pilihan
masyarakat cenderung memilih air yang jernih tidak berwarna. Air yng sangat
berwarna tidak cocok untuk mencuci, mandi, minum, produksi dan pengolahan
makanan. Sejak awal manusia menilai kualitas air hanya melalui penampakan
fisik, rasa dan bau. Tidak hingga ilmu pengetahuan biologi, kimia, dan medis
berkembang berbagai cara tersedia untuk mengukur kualitas air dan menentukan
pengaruhnya pada kesehatan manusia (Sumantri, 2010).
Total solid yang terkandung dalam
air limbahdapat diklasifikasikan menjadi Suspended Solid (SS) dan Filterable
Solid (FS). Suspended solid di dalam air sungai akan terbawa dan mengendap
setelah mengalir pada jarak yang cukup jauh. Sedangkan filterable sendiri tidak
mudah mengendap. Oleh karena itu perlu dilakukan percobaan pengukuran untuk
mengukur kadar Suspen Solids dan Filterable Solids.
1.2 Tujuan
Adapun
tujuan dari praktikum rekayasa pengolahan limbah adalah sebagai berikut:
1.
Mahasiswa mampu
mengetahui kadar zat padat/suspended solids (SS)
dan Filterable Solid (FS) dari sampel air limbah.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Komposisi air limbah sebagian besar terdiri dari air
(99’9%) dan sisanya terdiri dari partikel-pertikel padat terlarut (diselved
solid) dan tidak terlarut (suspended solid) sebesar 0,1% partikel-partikel
terdiri dari zat organik (+ 70%) dan zat organik (30%) zat-zat organik terdiri
dari protein (+ 65%), karbohidrat (+25%) dan lemak (10%) zat-zat organik
tersebut sebgian besar sudah terurai (degradable) yang merupakan sumber makanan
dan media yang baik bagi bakteri dna mikroorganisme yang lain. Sedangkan
zat-zat organik terdiri dari grit (butiran), salt (garam) dan metals (logam
berat) yang merupakan bahan pencemar yang penting. Solids (dissolived dan
suspended) sangat cocok untuk menempel dan bersembunyinya mikroorganisme baik
yang saprophit maupun pathogen.(Sugeng, 2011).
Total padatan (total solids) adalah semua bahan yang terdapat dalam
contoh air setelah dipanaskan pada suhu 103°-105°C selama tidak kurang dari 1
jam. Bahan ini tertinggal sebagai residu melalui proses evaporasi. Total solid
pada air terdiri daritotal padatan terlarut (total dissolved solids) dan total
zat padat tersuspensi total suspended solids). (Siswanto, 2004;
Sulistyorini, 2004).
Total solid (TS) yaitu residu yang diperoleh setelah menguapkan sejumlah
volume air pada 103oC. Total solid dapat dibagi menjadi 2 bagian,
yaitu suspended solid (SS) dan dissolved solid (DS). Suspended solid diketahui
dengan cara menimbang residu yang tertahan pada filter. Sebelum ditimbang
tentunya filter yang berisi residu tersebut harus dikeringkan pada temperatur
tertentu (103-105oC) hingga beratnya konstan. Selisih dari TS dan SS
merupakan DS, atau TS = SS + DS. Di lapangan
maupun berbagai aplikasi, istilah TSS (total suspended solids) sering
digunakan. Tidak perlu bingung, karena yang dimaksud TSS adalah SS itu sendiri
(Arif,2010).
III.
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Waktu
dan Tempat
Praktikum mata kuliah Rekyasa Pengolahan
Limbah ini yang berjudul Pengukuran Total Solid dilakukan pada hari Jum’at, 14 Oktober 2016 pukul 09:30-11:10 WIB
bertempat di Laboratorium Rekayasa Sumber Daya Air dan Lahan (RSDAL) Jurusan
Teknik Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Lampung.
3.2 Alat dan Bahan
Adapun alat yang digunakan pada
praktikum ini adalah botol sampel, cawan, kertas saring whatman GF/C, filtering
funnel, vacum pump, pipet, oven, timbangan analitik.
Adapun bahan yang digunakan pada
praktikum ini adalah air limbah tahu
dan limbah kolam
3.3 Diagram
Alir
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
|||
![]() |
IV.
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Adapun hasil dari praktikum
Rekayasa Pengolahan Limbah ini adalah sebagai berikut:
Tabel I.
Data hasil pengukuran sampel limbah air kolam
NO
|
Parameter
|
Massa (mg)
|
1
|
W1 (Cawan)
|
2562.7
|
2
|
WK1 (Cawan+Kertas Saring)
|
2728.8
|
3
|
W2 (Cawan+Residu)
|
2714.7
|
4
|
WK2 (Cawan+Kertas Saring+Residu)
|
2730.4
|
a.
Perhitungan SS


b.
Perhitungan FS


c.
Perhitungan TS
TS=SS+FS= 64+6080= 6144 

Tabel II.
Data hasil pengkuran sampel limbah air Tahu
NO
|
Parameter
|
Massa (mg)
|
1
|
W1 (Cawan)
|
3172.0
|
2
|
WK1 (Cawan+Kertas Saring)
|
2925.4
|
3
|
W2 (Cawan+Residu)
|
3203.3
|
4
|
WK2 (Cawan+Kertas Saring+Residu)
|
3063.9
|
a.
Perhitungan SS


b.
Perhitungan FS


c.
Perhitungan TS
TS=SS+FS= 5540+1252= 6792 

4.2 Pembahasan
Dalam praktikum ini kita akan
menghitung kandungan Suspended solid dan filterable solid melalui pengovenan
menggunakan bantuan alat penyaring yaitu filtering funnel. Total solid juga
didapat dari kedua kandungan solid tersebut. Kandungan kedua solid tersebut
memiliki ukuran yang sangat kecil sehingga pada saat pengolahan air pada saat
penyaringan kandungan tersebut pasti lolos dan akan ikut pada hasil saringn.
Jika untuk suspended solid kemungkinan tidak akan semuanya lolos karena
ukurannya masih bisa tertangkap oleh kertas saring. Pada uji yang pertama cawan
di oven terlebih dahulu, dengan menggunakan dua oven dan yang salah satunya
diletakkan
kertas saring di dalamnya. Setelah
itu angkat dan dinginkan kedua cawan untuk ditimbang berat awalnya.
Untuk cawan yang bernama W1 itu
adalah cawan kosong sedangkan WK1 adalah cawan ditambah kertas saring. Setelah
itu kertas saring digunakan untuk menyaring dan diambil kemudian diletakkan di
alat yang bernama filtering funnel. Setelah itu air limbah sebanyak 25 ml disaring
dan hasil filtratnya dimasukkan kecawan kosong tadi dan dioven. Sedangkan
kertas dan residu diletakkan dicawan satunya dan dioven juga. Setelah mengalami
pengovenan kedua cawan didinginkan dan ditimbang untuk mendapatkan berat
akhirnya dan kemudian dihitung Suspended Solidsnya dan Filterable Solids. Dari
praktikum yang telah dilakukan didapat Hasil Suspended Solids (SS) sampel
limbah air kolam sebesar
64 mg/L, untuk Suspended Solids (SS) sampel
limbah air tahu sebesar 5540 mg/L dan Filterable Solids (FS) sampel limbah air kolam sebesar 6080 mg/L, Filterable Solids (FS) sampel
limbah air tahu sebesar 1252 mg/L.
Kadar
yng didapat tersebut merupakan kadar yang cukup tinggi karena dalam air limbah
banyak mengandung padatan akibat proses pengendapan terdahulu. Melalui metode
penyaringan dengan filtering funnel didapatlah hasil yang nantinya dinamakan
Suspended Solids (SS) dan Filterable Solids
(FS)
V.
KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari
praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Setiap sampel limbah memiliki nilai yang berbeda-beda,
dengan mencari SS,FS, dan TS
2. TS pada sampel limbah air tahu lebih besar (6792 mg/L)
dari sampel limbah air kolam (6144 mg/L)
3. SS pada sampel limbah air kolam lebih rendah (64 mg/L)
dari pada sampel limbah air tahu (5540 mg/L)
DAFTAR
PUSTAKA
Sumantri, Arif. 2010. Kesehatan Lingkungan dan
Perspektif Islam.Jakarta.Kencana
Triyono,
Sugeng. 2011. Modul Praktikum Rekayasa Pengelolaan
Limbah . Jurusan Teknik Pertanian Fakultas
Pertanian Universitas Lampung
Komentar
Posting Komentar